Buku setebal 500 halaman ini membahas isu-isu seputar revolusi kemerdekaan, demokrasi, diplomasi, dan kemerdekaan itu sendiri. Dalam konteks "demokrasi", Bung Hatta mengatakan bahwa Indonesia hanya bisa kekal dengan demokrasi, dengan satu pemerintahan yang dipikul oleh rasa tanggung jawab rakyat seluruhnya. Namun diingatkan oleh Bung Hatta, bahwa dalam kegiatan mencapai demokrasi yang tulen dengan selekas-lekasnya, sering-sering ditimbulkan anarki, kekacauan, yang dapat membahayakan ketentraman negara sendiri. Maka, Bung Hatta mengingatkan bahwa demokrasi bukanlah anarki, tetapi ada hukumnya, ada aturannya. Demokrasi menghendaki aturan dan keadaan yang teratur, bukanlah rebutan kekuasaan dengan jalan sembrono saja. Demokrasi hanya bisa terjamin dalam negara hukum, tulis Bung Hatta.