Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) adalah sebuah kekuatan politik dominan dalam era pemerintahan Orde Baru. Gelombang reformasi yang bergerak cepat sejak 1998 tampaknya mampu mengubah segalanya. Selain mendesak militer keluar dari ranah politik, sebagian besar anggota masyarakat juga menuntut penghapusan Dwifungsi ABRI. Militer mulai menjalankan reformasi internal secara bertahap. Cukup banyak agenda reformasi militer berhasil dituntaskan dalam tempo sewindu lebih dengan menyisakan beberapa agenda lain, seperti penataan bisnis, penghapusan institusi teritorial, dan upaya mewujudkan profesionalisme TNI.
.
Buku ini berisi tentang dinamika perwira-perwira tinggi militer dalam menyikapi reformasi nasional serta beberapa peristiwa politik menjelang runtuhnya pemerintahan Orde Baru. Ada tiga hal istimewa dalam buku ini. Pertama, merekam dan menguraikan secara utuh dinamika di kalangan perwira tinggi militer dalam merespons agenda reformasi nasional. Kedua, membedah informasi dari beberapa perwira tinggi militer tentang pelbagai peristiwa terkait dengan instansi militer, baik sebelum maupun ketika reformasi bergulir. Ketiga, mengupas pandangan beberapa perwira tinggi militer tentang konsep professionalisme militer dan hubungan sipil-militer yang ideal.