Globalisasi adalah sebuah kekuatan yang buta. Ia harus dipandu. Jika tidak, kita akan terseret dan tersesat oleh dayanya. Ia perlu dituntun oleh aturan main pada tingkat global yang adil agar tidak menimbulkan kerugian dan malapetaka bagi yang belum biasa atau belum siap memanfaatkannya. Tidak dapat disangkal, sebagian besar negara berkembang dan miskin justru kian terpuruk dan terpinggirkan olehnya. Gagasan mereformasi tata kelola globalisasi sangatlah ambisius, tapi sungguh naif jika tidak dikerjakan.
.
Indonesia yang berada di dalam arus globalisasi harus memperkuat diplomasi ekonominya agar tetap eksis. Peran diplomasi Indonesia harus diperluas dengan menggunakan politik luar negeri sebagai instrumen untuk mencapai pembangunan ekonomi. Untuk itu, dibutuhkan dukungan institusi yang memadai serta koordinasi yang efektif. Penguatan kelembagaan perlu didukung dengan penguatan kapasitas negosiator seiring dengan kompleksitas dan dinamika globalisasi. Buku ini membahasa hal tersebut dengan sangat menarik.
.
“… saya yakin buku ini mengisi kekosongan yang sangat akut saya berharap buku ini dapat menggugah minat yang lebih besar di antara para penentu kebijakan maupun praktisi dan mendorong para penulis maupun penerbit Indonesia untuk lebih banyak mendalami isu globalisasi yang implikasinya sangat berdampak pada kepentingan nasional kita.” (Ali Alatas, Diplomat Senior)
Belum ada ulasan.