Di tengah-tengah pertentangan politik, agama, kepentingan golongan, ia (Soe Hok Gie) tegak berdiri di atas prinsip perikemanusiaan dan keadilan serta secara jujur dan berani menyampaikan kritik-kritiknya atas dasar prinsip-prinsip itu demi kemajuan bangsa.” (Harsja W. Bachtiar, Kompas, 26 Desember 1969)
.
“Dia (Soe Hok Gie) adalah seorang jujur dan berani. Dan menge-rikan, karena ia maju lurus dengan prinsip-prinsipnya tanpa kenal ampun. Maka seringkali ia bentrok karena dianggap tidak taktis.” (Nugroho Notosusanto, Kompas, 26 Desember 1969)